Thursday, December 3, 2009

Mengejar Nirwana

Genggam erat tanganku.
Pastikan slalu ada di dekatmu.
Agar kau nanti tak terjatuh ke bumi.

Peluk erat tubuhku.
Andai ombak menerjang di depanmu.
Agar kau nanti tak tenggelam ke laut.

Sekali kau percaya,
arah tujuan kita pasti sama.
Niscaya kita bisa lewati.

Semakin kau percaya,
kujanji slalu mengajakmu juga,
mengarungi langit dan samudra.
Hanya kita berdua...



by Jamrud

memahami

aku ingin belajar memahami arti di balik kejadian-kejadian ini...

memahami makna dr daun yang jatuh dan tangkai yang rapuh.

memahami makna dr ombak yg datang ke tepi, lalu menjauh. namun kembali lagi.

memahami makna dr gunung yg pucat, lalu menarik para pendaki untuk mati.

memahami makna dr orang-orang yg melompat kegirangan.


aku mencoba memahami perasaan ini....
hari ini aku puas sekali. bercengkerama, lalu menepati janji.

ini adalah hal terjujur yg pernah kuutarakan kepada seorang sahabat...

Tuesday, December 1, 2009

menepati janji

aku faham betul kemana sebenarnya arah pembicaraan ini. ini tentang sesuatu yg dulu, sesuatu yg sudah lama aku pernah janjikan.

mungkin setelah kamu bosan menunggu, setelah kamu bosan menduga-duga, setelah kamu bosan dengan sedikit memaksaku untuk bicara. pada akhirnya kita sudah sama-sama menagih janji itu. dan kita akan menepatinya.

aku akan mengungkapkan semuanya, tolong didengarkan baik-baik...

Sunday, November 29, 2009

Angin ini akan berhembus kemana?

Aku bersama benda-benda keparat ini
sekenanya, bergerak beriringan ditiup angin dari pelabuhan
Ini aku masih mencari-cari
secarik kertas bertuliskan pesanan kepada badai yang sebentar lagi datang
Hei, ada yg tau angin ini akan berhembus kemana?

Wednesday, November 4, 2009

kita hanya manusia-manusia yang sangat mudah terbawa suasana...

Thursday, October 29, 2009

"belasan tahun aku bergerak dengan kemerdekaan yg tersisa, mencoba lepas dari keterpaksaan, keegoisan, dan keinginan2 yg ada, untuk kemudian gagal. aku letih..."

Friday, October 23, 2009

Thursday, August 6, 2009

Ketika Hujan Subuh Kemarin

Teriak, nyanyian, hangat lilin, ingin pulang..
Masih menyisakan kenangan ketika hujan subuh kemarin..

123456789

Biar aku ingat, biar kalian tau. Aku pernah melewatinya.



12:34:56 07/08/09

Tuesday, July 21, 2009

Sorry friends, I am going down..


ANJINK!!

Monday, July 13, 2009

Burung Gagak

terik tidak selalu dapat meruntuhkan impian-impian yang rapuh
mungkin demi air mata,
atau hanya setetes peluh dari wajah lusuh...


gagak gila, tidak bosannya mengisyaratkan kata, dihimpit bayang-bayang merah jingga. ada yang disampaikannya pada butir-butir embun pagi tadi. kini sampai ke telingaku lewat mentari sore. dan sekarang menjadi rahasia kami, aku, gagak, embun pagi, mentari.

kota ini mengubah semuanya menjadi kaku, hubunganku dengan mereka. tapi aku tidak menyalahkan siapa-siapa. ini takdir.

sebentar lagi senja, tandanya aku harus pergi. besok aku akan kembali, menemuimu jika kau mau. lalu menerima isyarat yang telah kau titipkan kepada embun pagi dan mentari sore.
kalau tidak, kubiarkan kau mencari Tuhanmu. dan menyampaikan pesanmu kepada Tuhanku...

Wednesday, July 8, 2009

duapuluh

Malam ini purnama, kebetulan sekali ada pesan masuk satu menit sebelum pukul duabelas. SMS di tengah malam begini biasanya kalau bukan berita penting dari Banjarbaru, paling si Rio yang menyarankan untuk menonton acara di televisi yang membahas tentang Prabowo atau Soeharto, kalau tidak yaa paling pesan dari gadis-gadis kesepian yang minta ditemani, haha..

Aneh saja, kalau bukan ucapan dari kawan-kawan, tentu aku lupa kalau dua puluh tahun lalu telah lahir seorang anak laki-laki yang bakal menyusahkan kelaknya.

...

20 tahun, belajar, dan mencoba memahami ada apa sebenarnya di balik semua ini.

...

besok, mata ini belum tentu masih dapat melihat..
besok, telinga ini belum pasti bisa mendengar..
besok, mulut ini mungkin sudah terkunci..
besok, tangan ini mungkin tidak lagi bisa meraba..
besok, kaki ini belum tentu masih bisa melangkah..

usiaku semakin berkurang ya Allah..
berkahkan lah sisa usia ini ya Allah..
dekatkan lah hati ini padaMu ya Allah..
bukakan pintu hati ini ya Allah..
bersihkan hati ini ya Allah..
ikhlaskan hati ini hanya kepada-Mu ya Allah ya Robbi..

...

happy birthday for us..

Sunday, July 5, 2009

Maaf

entah berapa harapan sudah yg kau letakkan di punggungku. entah berapa janji sudah yg kuterima dalam genggamanku.

aku dan kamu tentu tahu.. .. ..ah, aku malu, padamu, pada diriku sendiri. mungkin jika kau perkenankan aku, aku akan lari sejauh mungkin dari hadapanmu, mencari rasaku, mencari iramaku, tanpa harus menyusahkanmu.

aku sedih sekali, mengecewakan setiap harapan yg hadir di balik mimpi2 mu. aku sedih sekali, mengingkari janji2 yg tlah kita sepakati. aku sedih... ..

maaf untuk waktu yg telah lalu.
maaf untuk hari depan yg belum bisa dijanjikan.
maaf untuk ribuan kata maaf yg tak terucapkan.

menangislah aku...


Ya Allah...

Sunday, April 26, 2009

sepertinya sesuatu yg besar akan terjadi pada diriku dalam waktu dekat ini..

Saturday, March 28, 2009

Semalam di Hutan

Semalaman di hutan
Ada batu yang bisa bicara, pada pohon di sekitarnya
Pohon juga bicara
"Aku angkuh" katanya
Lalu angin tiba, entah dari mana datangnya
Dibelainya, dihembusnya hingga ujungnya
Sembari berkata "aku penipu"
Batu mulai menangis lagi hatinya
Ya, hatinya

Sesaat senyap
Tiada sesiapa lagi bicara
Kini batu mulai bersuara
"Aku rindu" bisiknya

Remang

Hujan lagi
Kepada mimpi yang telah mati
Air mata
Buta oleh kata yang tak lagi bermakna

Cahaya bulan kini semakin redup
Suara menjadi kian sayup
Menyelusup sejenak ia berhenti
Akankah ia mulai lagi?

Kepada Siapa Aku Harus Berbagi?

Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan, mungkin begitu juga dengan kau, kalian yang resah dengan problema dan tindakan yang tidak pernah dimengerti maksud dan tujuannya.

Berjalan seperti ini, aku jadi merasa aneh sendiri. Merasa berjalan bersama sejuta pasang mata. Bingung ingin bicara kepada siapa. Merasa sedikit terpaksa.

Apa aku terlalu sulit untuk percaya? Sampai-sampai mempercayai diri sendiri pun aku ragu.

sepertinya aku mulai memerlukan seseorang untuk berbagi...

Friday, March 27, 2009

Pesan

Untuk Bidadari penyelamatku, tenanglah, aku ingat kata-katamu seperti nafas-nafas yang mengalir dalam aliran darahku. Jaga kesehatan.

Untuk Lelaki yang paling aku banggakan, suatu hari nanti akan kau lihat aku berdiri di tempat yang selama ini kau harapkan. Perbanyak istirahat.

Untuk boss, jaga mereka. Belajarlah berkelahi, sekali-sekali kau tampar seseorang yang paling berpengaruh di lingkunganmu.

Untuk mereka yang selalu ada, kalian telah mengajarkan banyak hal padaku hingga saat ini, jadi jangan pernah ingkari. Never grow old, my friends.

Untuk perempuan dengan senyum sang rembulan, kedatanganmu kutunggu...
aku menyukai ketenangan itu, seperti bunga yang tidak ada ekspresinya...
(mimpi-mimpi;)

Sunday, March 8, 2009

Kumerindu

Kutinggalkan kau di puncak tertinggi
Dan kau pun tenggelam, pergi
Hingga aku sepi kini

Hmmhh...
Aku memang seorang perindu
Yang masih saja menunggu Biru

Saturday, February 14, 2009

Retori kah?

Lama tidak bicara, mungkin sekarang aku jadi kaku lagi menghadapimu. Tapi, nampaknya kamu pun sedang tidak ingin diganggu. Yasudah lah, tidak apa. Tidak usah dijawab, anggap aku bicara sendiri saja, ya?

Bagaimana kabarmu? Kuharap kamu baik-baik saja sepertiku^_^ Belajarmu juga baik kan? Jangan sampai hal baru itu malah mengganggu aktivitas belajarmu ya. Memang, hal baru itu tengah banyak digemari saat ini, begitu juga kamu, yang sebelumnya menurutku belum punya kegemaran khusus seperti sekarang. Dan kulihat kamu pun begitu menikmatinya, bersama rekan-rekan barumu pastinya.

Kalau aku masih seperti dulu, masih menyukai suara gitar bass dengan segala iringan dan harmonisasinya. Yhaa, walau sekarang tidak terlalu sering kumainkan, lebih banyak mendengarkan saja, tapi aku tetap suka. Seperti aku yang tetap mengagumimu. Huh, statis ya? Tidak ada perubahan sepertimu.

Oh iya, penampilanmu sekarang lebih... ... Yaa bisa dibilang lebih 'kurisaan' lah, mungkin. Hehehe.. Tapi seperti yang baru saja aku katakan tadi, aku tetap mengagumimu. Karena bagaimanapun tampilanmu, kamu akan tetap menarik di mataku.

Ah, sudahlah. Terlalu lama bicara sendiri, nanti banyak orang menganggapku macam-macam, hhaha. Pokoknya kabari saja kalau kamu ingin melibatkanku dalam aktifitasmu ya.

Jumpa nanti. Ibadahnya juga jangan lupa :)

Monday, February 9, 2009

Ada sejuta cerita
Ada sejuta rasa dalam satu bahasa
Rupa, daya, buta!!

Saturday, January 31, 2009

Aku Hanya Lupa

Setelah semua ku alami, rasanya ingin lagi aku duduk santai di bawah pohon ketapi yang sejuk, di pinggir sungai kecil tempat dimana aku dulu terbiasa menghabiskan hari agar tidak terlalu membosankan. Sambil melakukan pembicaraan santai bersama Helda, Irma, Sella, dan Lidia. Atau tidur-tiduran setelah melakukan pekerjaan ringan bersama Heri, Rio, juga Hami. Tentu semua itu tidak terlalu berlebihan, apalagi jika dibandingkan dengan segala yang tengah ku lakoni.

Lekaslah, panggil aku lagi. Ajak aku bercerita tentang hal-hal yang paling biasa di antara kita, pembicaraan yang paling sederhana, agar kita sama-sama bisa mengerti.

Sekarang mungkin aku lupa, diam saja dan tak banyak bicara. Tapi tenanglah, aku bukan orang yang begitu saja mudah terbawa oleh irama kehidupan di luar tradisi kita. Aku akan tetap menjadi salah satu bagian dari peranan yang telah lama kita tentukan, dan aku akan tetap cinta...

* teringat ketika kita masih sering menikmati sapuan angin di atas tanah merah pembataan, sekalian menyanyikan lagu untuk memanggil undur-undur agar segera keluar dari tidurnya yang lelap

Sunday, January 18, 2009

Atau aku yang terlalu perasa?

Entah aku yang sedikit berubah, atau hanya sebuah transisi dari tradisi yang agak berbeda. Jelasnya semua terasa menjadi lebih kaku, lebih asing di telinga dan sudut pandangku. Tentu aku, kamu, semua pasti berubah dalam kerangkeng waktu. Tapi apa seperasa ini? Ataukah aku yang terlalu perasa?

Wednesday, January 14, 2009

sejak sepuluh Januari lalu, entah kenapa aku seperti kehilangan semangat untuk pulang ke kotaku...

Sunday, January 4, 2009

Cerita Kecil

Mungkin kau hanya sepenggal cerita yang pernah terukir dalam sepi jiwaku. Kapan saja bisa hilang, hanyut dibawa angin dari tenggara. Pada waktu-waktu yang telah kita lewati. Seperti kau biasa datang ke peraduanmu dengan keluh kesah yang terlihat palsu.

Aku bukannya tak kenal dengan suara tangis dan air matamu. Menghujamku dengan segala penyesalan atas kata-kata yang bila dibaca, semua setan pasti tertawa. Semua orang waras juga mengakui kalau cinta bukanlah hal yang dapat dipaksakan.

Sudah, cukuplah kau simpan cerita kecil ini dalam ruang pikiranmu yang paling dalam. Atau biarkan sekalinya kau lepas bersama sapuan ombak di pantai birumu.


* sekali lagi maaf...

Friday, January 2, 2009

Kuingin

Seribu rindu, terbang bersama angin dalam nyanyian malam sendu
Serangkai kata hanya sebagai pertanda untuk bicara
Manusia pun sudah mulai pandai berpura-pura

Masih memikirkan tentang purnama,
dibalut gelisah pada ukiran hati yang terlena
Dan aku, kau, aku ingin terjebak dalam derita
Biar semua kembali pada keadaan yang semestinya

Dekap aku, bawa aku dalam mimpimu

Thursday, January 1, 2009

tahun baru katanya

malam ini, kuhabiskan waktuku dalam gelak tawa dari wajah-wajah terpaksa. hmh, selamat tahun baru...